-->

Header Ads

ads here

Puisi Perajin Keteng-keteng karya Julaiha S

advertise here
Google.com

Julaiha S

Perajin Keteng-Keteng


Yang kurakit dari bambu adalah
penyambung doa seluruh umat

Pada malam sebelum kelahiran larva
mereka masih menimang kesejukan
dari asap gunung
merambat hingga ubun-ubun
menjemput mimpi
semua berpulang pada kenyamanan

Bambu tua kukuliti seperti
jarak berlimpung debu
asal jangan terlalu jauh, kau melepas
aku terjaga sepanjang abad

Seutas bambu setengah nyawa
seolah menjadi senar,
sambung aku sebagai nada
serapan petang menjamu harapan
aku selipkan bambu di antara dua senar
denyut yang timbul bagian menjalin
hubungan badan dan tangan kosong
dengan bambu

Aku pukul-aku pukul
setem kau dan doa-doa dirakit
nada lantang menerbangkan
asap kepala pengungsi
yang berbulan-bulan
mengendap pada  kesakitan waktu

Berastagi, 2019

*Sumber: Koran Tempo, 4 Mei 2019
Mengenal Julaiha S

Advertisement
BERIKAN KOMENTAR ()