WS
Rendra
SAGU AMBON
Ombak
beralun, o, mamae.
Pohon-pohon
pala di bukit sakit.
Burung-burung
nuri menjerit.
Daripada
membakar masjid
daripada
membakar gereja
lebih
baik kita bakar sagu saja.
Pohon-pohon
kelapa berdansa.
Gitar
dan tifa.
Dan
suaraku yang merdu.
O,
ikan,
O,
taman karang yang bercahaya.
O,
saudara-saudaraku,
lihat,
mama kita berjongkok di depan kota yang terbakar.
Tanpa
kusadari
laguku
jadi sedih, mamae.
Air
mata kita menjadi tinta sejarah yang kejam.
Laut
sepi tanpa kapal layar.
Bumi
meratap dan terluka.
Di
mana nyanyian anak-anak sekolah?
Di
mana selendangmu, nonae?
Di
dalam api unggun aku membakar sagu.
Aku
lihat permusuhan antara saudara itu percuma.
Luka
saudara lulaku juga.
Advertisement